Sejarah berdirinya UHAMKA dimulai dari berdirinya Akademi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (AKIP) Muhammadiyah pada tahun 1962. Pada awalnya, AKIP Muhammadiyah didirikan sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bertujuan untuk mencetak guru-guru yang berkualitas.
Menurut Prof. Dr. M. Taufik, seorang sejarawan pendidikan, “AKIP Muhammadiyah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berperan penting dalam mengembangkan dunia pendidikan di Indonesia, terutama dalam bidang keguruan dan ilmu pendidikan.”
Pada tahun 1967, AKIP Muhammadiyah kemudian mengalami perubahan nama menjadi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Jakarta. Perubahan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan oleh lembaga tersebut.
Menurut Dr. Siti Aisyah, seorang pakar pendidikan, “Perubahan nama dari AKIP menjadi STKIP menunjukkan perkembangan yang positif dalam hal peningkatan standar pendidikan di lembaga tersebut. Hal ini juga mencerminkan komitmen Muhammadiyah dalam memberikan pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat.”
Pada tahun 2002, STKIP Muhammadiyah Jakarta kembali mengalami perubahan status menjadi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA). Perubahan ini merupakan langkah strategis dalam menghadapi perkembangan dunia pendidikan yang semakin kompleks.
Menurut Prof. Dr. Hamka, pendiri Muhammadiyah dan tokoh pendidikan terkemuka di Indonesia, “UHAMKA hadir sebagai wujud komitmen Muhammadiyah dalam menjawab tantangan pendidikan zaman modern. Melalui transformasi menjadi universitas, UHAMKA dapat memberikan layanan pendidikan yang lebih luas dan menyeluruh.”
Dengan sejarah yang panjang dan prestasi yang gemilang, UHAMKA terus berkomitmen untuk menjadi salah satu perguruan tinggi unggulan di Indonesia. Dengan berbagai program studi dan fasilitas yang modern, UHAMKA siap melahirkan generasi penerus yang berkualitas dan berdaya saing tinggi di era globalisasi saat ini.
